Kalau kamu pernah ikut TOEIC, pasti ngerasain: ada soal yang kayaknya gampang tapi hasilnya malah bikin frustraasi. Bisa jadi bukan karena nggak ngerti kata – kata, tapi grammar-nya yang sering kebobolan. Kesalahan kecil bisa berdampak besar, apalagi kalau sering terjadi.
Nah, saya cari beberapa riset supaya kamu tahu bukan hanya berdasarkan feeling, tapi ada bukti nyata. Yuk kita ulas kesalahan grammar yang sering muncul, data risetnya, dan gimana cara menghindarinya.
Data Riset: Kenapa Grammar Itu Penting?
- Di penelitian “Error Analysis on Instiki’s Students’ TOEIC Writing Simulation Test”, melibatkan 26 mahasiswa, ditemukan bahwa dari total error yang dianalisis, 81,3% adalah kesalahan omission (kata yang hilang), 9,4% addition (kata tambahan yang nggak perlu), dan 9,4% misformation (struktur salah). Journal on Education
- Dalam penelitian di Korea dengan 84 mahasiswa (TOEIC Speaking test), error terbanyak juga omission, sebesar 74,9%, diikuti misformation ~19,9%, addition ~3,5%, dan misordering ~1,7%. db.koreascholar.com
- Studi lokal lainnya (di SMAN, MAN, dan universitas) menunjukkan pola yang serupa: omission dan misformation sering jadi masalah terbesar. Misformation itu kesalahan bentuk kata, tenses, penggunaan verb, penambahan “-s”, dan sebagainya. Contohnya, penelitian di Bung Hatta University menemukan misformation menempati ~67% dari total error dalam menulis kalimat majemuk. ejurnal.bunghatta.ac.id
Kesimpulannya, kalau grammar-mu sering “lupa” bagian kecil seperti verb bantu atau “-s”, atau salah bentuk kata, itu bukan hal ringan—itu bagian yang sering muncul di riset sebagai kesalahan paling parah.

Kesalahan Grammar Paling Sering Berdasarkan Riset & Pengalaman
Berbekal data riset di atas + pengalaman belajar TOEIC, berikut kesalahan grammar yang paling sering bikin skor turun:
- Omission
- Kata “to be” yang sering hilang: misalnya “She ___ very happy” (harusnya is).
- Article “the” kadang dihilangkan padahal krusial: “He went to __ store.”
- Preposisi dan pronoun juga sering lupa.
Data: Dalam riset Instiki, omission error sebagian besar terjadi di missing “to be”, missing article “the”, dan missing prepositions. Journal on Education
- Misformation
- Bentuk kata yang salah: misalnya verb conjugation (walk → walked), wrong verb forms, tense consistency yang meleset.
- Di Bung Hatta, misformation ~67% dari semua error pada penulisan compound sentences. ejurnal.bunghatta.ac.id
- Addition
- Menambahkan kata yang nggak perlu: “to be” atau artikel tambahan di tempat yang salah.
- Meskipun frekuensinya lebih kecil dibanding omission dan misformation, tetap bisa “menganggu flow” jawaban kamu, dan kadang bikin jawaban yang seharusnya tepat jadi salah spesifik.
- Misordering
- Urutan kata/struktur kalimat yang salah membuat kalimat jadi sulit dimengerti atau dianggap tidak grammar-nya baik.
- Ini relatif lebih jarang dibanding jenis error di atas, tapi muncul di riset sebagai error tipe ke-4. ejurnal.bunghatta.ac.id+2Jurnal Universitas Sebelas Maret+2
- Artikel, Tenses, dan Subject-Verb Agreement
- Data lokal sering menunjukkan article dan tenses sebagai kesalahan biasa.
- Kesalahannya bisa di omission (“the”, “a”) atau salah penggunaan tense.
Contoh Nyata & Perbandingan
Mari kita lihat contoh kecil supaya lebih nyata:
Kalimat Salah | Koreksi | Error Tipe | Kenapa Fatal di TOEIC |
---|---|---|---|
They play football yesterday. | They played football yesterday. | Misformation (tense salah) | Kata “yesterday” jelas butuh past tense; kalau salah jawabannya langsung dianggap salah. |
She is responsible to the project. | She is responsible for the project. | Preposition error (selection / misformation) | TOEIC part pilihan soal suka punya opsi yang mirip; kalau salah preposisi walau “kecil” efeknya bisa besar. |
He enjoy tennis. | He enjoys tennis. | Subject-verb agreement + misformation | Banyak yang salah di verb karena subjek tunggal/lainnya; jika salah, jawaban di grammar-choice jadi meleset. |
I have finished my work yesterday. | I finished my work yesterday. | Tense misuse | Soal tentang waktu sangat bergantung pada tense; salah tenses berdampak fatal terutama di bagian reading. |

Bagaimana Grammar Error Pengaruh ke Skor TOEIC
- Listening & Reading: bagian grammar-choice atau incomplete sentences sering pakai pilihan yang sangat mirip. Kesalahan grammar kecil bisa bikin salah pilih.
- Writing & Speaking: menurut “ETS Speaking & Writing Score Descriptors”, skor tinggi BUTuh “few grammatical errors” dan “control of grammar fairly consistent”. Error yang serius dan sering akan menurunkan penilaian. Meskipun tidak semua kesalahan kecil langsung penalti berat, tapi akumulasi menjadikan masalah.
- Dari penelitian konsistensi skor TOEIC Speaking & Writing, ETS menemukan bahwa variasi skor antar tes sebagian besar disebabkan oleh tingkat kemampuan peserta (termasuk grammar), bukan ketidakkonsistenan sistem penilaian. ETS
Cara Menggunakan Data ini untuk Upgrade Grammar Kamu
Berikut langkah yang bisa kamu ambil, berdasarkan apa yang riset tunjukkan:
- Fokus ke omission dan misformation: latih soal-soal di mana kamu sering lupa “to be”, artikel, plural form, past tense, dan verb ending (-s, -ed, -ing).
- Koreksi tulisan sendiri: catat error yang kamu sering buat. Misalnya, kalau tiap kali kamu lupa “the”, buat daftar misalnya “missing article: the/a” dan latih khusus soal tersebut.
- Bandingkan dengan standar tinggi: baca contoh writing sample TOEIC dengan skor tinggi, lihat bagaimana mereka konsisten menggunakan grammar yang benar, struktur kalimat rapi, tenses sesuai, subject-verb agreement benar.
- Practice test + feedback: nggak hanya mengerjakan, tapi minta seseorang yang paham grammar untuk koreksi. Riset (Instiki) menunjukkan banyak error omission terjadi karena lupa, bukan karena nggak tahu — koreksi bisa bikin sadar bagian mana yang perlu perhatian ekstra. Journal on Education

Kesimpulan
Grammar itu bukan hanya aturan “mbulet” yang susah — dia fondasi yang kalau kuat, bisa bikin skor TOEIC kamu stabil dan bisa tinggi. Dari riset-riset lokal sampai penelitian di luar negeri, kesalahan omission dan misformation adalah musuh besar. Kalau kamu tahu ini, kamu bisa jadi lebih waspada, lebih teliti, dan lebih efektif latihannya.